Oleh : Muhammad Arman Kadir
Universitas Hasanuddin
Siapakah
yang tidak mengenal dengan perusahaan semen terkemuka dan terbesar Di Kawasan
Indonesia Timur yang berlokasi tepat Di Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro Di
Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan (Pangkep) Provinsi Sulawesi Selatan ?,
Tentunya semua kalangan masyarakat yang ada diseluruh Indonesia bahkan beberapa
Negara yang telah menjadi mitranya pasti mengetahui bahwa perusahaan tersebut
bernama PT. Semen Tonasa. PT. Semen Tonasa merupakan perusahaan yang bergelut
di dunia industri persemenan dengan kualitas yang telah terbukti keunggulannya
dan tidak diragukan lagi ketahanannya dalam pembangunan sebuah bangunan atau
gedung dan telah menembus pasar internasional bahkan tidak akan tertandingi
dengan perusahaan semen manapun yang ada Di Sulawesi Selatan bahkan di Kawasan Timur
Indonesia. Ditambah lagi PT. Semen Tonasa dengan visinya yang sangat
enerjik yaitu “menjadi perusahaan
persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat efesiensi tinggi”, dari visi tersebut menjelaskan bahwa PT. Semen Tonasa akan menjadi salah satu perusahaan unggul diantara semua perusahaan semen yang ada di Negara-Negara Asia dengan penggunakan teknologi yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan serta kualitas produk yang lebih bermutu.
persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat efesiensi tinggi”, dari visi tersebut menjelaskan bahwa PT. Semen Tonasa akan menjadi salah satu perusahaan unggul diantara semua perusahaan semen yang ada di Negara-Negara Asia dengan penggunakan teknologi yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan serta kualitas produk yang lebih bermutu.
Ditengah
ketatnya persaingan industri di Indonesia apalagi semakin menjamurnya pabrik
semen, PT. Semen Tonasa bagaikan singa yang menjadi kebanggaan Indonesia Timur.
Perusahaan semen asal Sulawesi Selatan itu sejak didirikannya 1968 hingga
sekarang tetap berdiri kokoh bahkan mulai mengembangkan kualitasnya, terutama
di area–area pemasaran. Dengan slogan “Kokoh, Kuat dan
Terpercaya, PT.Semen Tonasa mampu membuktikan slogannya bahwa perusahaan ini memilki
ketahanan dan dipercaya oleh para pemakainya. Hal ini bisa terjadi
karena produk semen yang dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa telah diatur
menurut standar yang telah ditetapkan pihak pemerintah Indonesia dan tingkat
internasional yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ASTM. Sesuai
dengan permintaan dan kebutuhan pasar, berbagai macam produk semen sudah
beredar diseluruh pasar yang ada di Indonesia. Bahan bangunan yang diproduksi PT.
Semen Tonasa mampu bersaing dari segi kualitas maupun harga. Karena itu,
sebagian besar pemborong atau pimpinan proyek memilih semen Tonasa yang
memiliki pengapalan sendiri, sehingga harganya cukup ekonomis. Tak heran jika
40 persen kebutuhan masyarakat dan pembangunan proyek infrasturuktur di KTI
tertutupi oleh produksi PT. Semen Tonasa dan kini anak perusahaan PT. Semen
Indonesia ini sudah memasuki tahun emas dalam berpartisipasi mendorong
pembangunan nasional.
Tahun 1968
menjadi tahun sejarah bagi PT. Semen Tonasa dalam menorehkan kiprahnya
mendukung pembangunan infrastruktur setelah didirikan sesuai TAP MPRS No II/MPRS/1960
dengan kepemilikan saham 100 persen pemerintah. Mencermati pembangunan di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada era Orde Baru yang membutuhkan bahan
bangunan dalam jumlah besar untuk membangun infrastruktur, maka kebijakan
pengelola PT. Semen Tonasa pun lebih berkonsentrasi mengarahkan pasarnya ke
KTI, khususnya Sulawesi, Maluku dan Papua.
Ketika itu
Tonasa I beropersi dengan kapasitas 120 ribu ton per tahun, namun pada 1984
produksi pabrik Tonasa I dihentikan operasionalnya karena alasan ekonomis.
Sebelum penghentian operasional Tonasa I dilakukan, pabrik Tonasa II sudah
beroperasi pada 1980 dengan kapasitas terpasang 510 ribu ton per tahun. Kemudian
pada 1991 dilakukan optimalisasi produksi sehingga kapasitas Tonasa II menjadi
590 ribu ton per tahun. Berselang empat tahun setelah pendirian pabrik Tonasa
II yakni 1985 kembali PT Tonasa membangun pabrik Tonasa III dengan kapasitas
terpasang 590 ribu ton per tahun. Produksi Tonasa III selanjutnya didukung
dengan beroperasinya pabrik Tonasa IV pada 1996 yang memiliki kapasitas
produksi sebanyak 2,3 juta ton per tahun. Bersamaan dengan itu power plant 1
dengan kapasitas 2 x 25 Mega Watt (MW) juga dioperasikan. Sementara pembangunan
power plant 2 dalam tahap finalisasi pada 2013 yang ketika itu pabrik Tonasa V
sudah beroperasi komersil mulai 1 Februari 2013. Dengan optimalisasi pabrik PT.
Semen Tonasa itu, maka pembangunan infrastruktur di KTI dapat terpenuhi oleh
produksi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.
Tingkat
produktivitas PT. Semen Tonasa yang meningkat setiap tahunnya dengan kehadiran
pabrik Tonasa V, tergambar dari statistik perusahaan yang terus meningkat
secara signifikan. Pada 2012 produksinya mencapai 3,9 juta ton, kemudian naik
mencapai 6,1 juta ton pada 2013 dan pada 2014 perusahaan plat merah ini telah
mencapai produksi sebanyak 6,6 juta ton. Selain itu PT. Semen Tonasa juga
melakukan ekspansi ke wilayah sorong, Papua Barat dengan perencanaan
pembangunan pabrik kelima dengan target produksi 2,4 juta ton per tahun. Analisis strengths, weaknesses,
opportunities and threats (SWOT) terkait kebutuhan semen, serta
pemetaan terkait tempat yang tepat sudah berjalan sejak pertengahan 2014. Jika perencanaan
pembangunan pabrik ini nantinya
terealisasi, tentunya semakin menguatkan dominasi Semen Tonasa sebagai
raja semen di Kawasan Timur Indonesia.
Menghadapi
persaingan bisnis yang kini semakin keras, PT. Semen Tonasa memasang
posisi sebagai “Penyerang” dalam pemasaran . Semen
Tonasa, telah di tanamkan pada sebuah prinsip “ Moving closer to
customer” (Semen Tonasa muda di dapat di mana-mana) dengan menggenjot
rantai distribusi semen. Mata rantai perjalanan alur pemasaran yang di mulai
dari pabrik, pelabuhan Biringkassi, angkutan darat hingga ke distributor. PT.
Semen Tonasa juga mengembangkan lagi rekskturisasi distributor yang menjadi
perhatian utama PT. Semen Tonasa.
Kini PT.
Semen Tonasa masuk dalam daftar sebagai holding level Internasional,
dengan gerak lebih cepat, lincah, dan dinamis, membuat PT. Semen Tonasa di
segani dalam percaturan global di tahun 2016. Persaingan industri Semen
Nasional, semakin ketat, namun PT. Semen Tonasa dengan gayanya yang
tanggap, Sehingga PT. Semen Tonasa sukses menggelinjang di negeri orang,
membuat PT. Semen Tonasa semakin Jaya, Kokoh dan Kuat, sesuai dengan semboyang PT.
Semen Tonasa. Selain itu, alur yang di tempuh PT. Semen Tonasa dalam menghadapi
perubahan peta bisnis semen dunia, ( Market Share 40 persen dikawasan Timur
Indonesia tahun 2016), menjadikan modal utama PT. Semen Tonasa terus
berkembang, dengan memperkuat jalur distribusi, disamping menjaga
dominasi mereka di kawasan Indonesia Timur. Selain memiliki trading house yang
dapat memperkuat distribusi juga produk turunan Semen Tonasa tetap menjadi
perhatian oleh PT. Semen Tonasa, dalam peredaraan pasar, sebab produk
turunan itu menjadikan ciri khas Semen Tonasa yang dapat
menopang dalam pasar dunia. Hal ini melihat perkembangan perusahaan
kelas dunia seperti Cemen Cemex, Sinoma, masing-masing mengembangkan produk
turunan semen.
PT. Semen Tonasa juga tetap selalu mengikuti
kondisi perkembangan dan mendorong berbuat untuk berbenah
diri, termasuk dalam meningkatkan kapasitas produksi dan mengamankan pasokan. Dengan
memandang persaingan bisnis yang kian sengit, PT. Semen Tonasa, di bawah
kendali Unggul Atas di dampingi Ir Arifin, sebagai Sekertaris Perusahaan PT.
Semen Tonasa (Sekper PT. Semen Tonasa) telah banyak berbenah diri dari semua
aspek, mulai Sumber Daya Manusia (SDM) teknologi, juga termasuk inovasi, hal
itu mengantisipasi atas perubahan peta bisnis yang tidak bisa di kendalikan,
apalagi di tahan-tahan.
Untuk
lebih mensinergikan gerak antar perusahaan, telah dilakukan sejumlah inisiatif
strategik. Selain pendanaan, juga dikembangkan sistem distribusi yang lebih
efisien untuk meningkatkan profitability. Semen Tonasa difokuskan untuk
menggarap pasar di Indonesia Timur yang kini berkembang sangat pesat.
Perkembangan pasar di Indonesia Timur tentu menjadi momentum emas bagi Semen
Tonasa untuk memperkuat kinerjanya. Selain booming komoditas, perkembangan
pasar di Indonesia Timur juga didorong pelaksanaan program Masterplan
Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Data
Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan, total penjualan semen di Sulawesi
dalam lima bulan pertama tahun 2012 mencapai 1.617.705, tumbuh 24,0% dibanding
periode yang sama tahun lalu. Di Nusa Tenggara, penjualan semen mencapai
mencapai 1.154.576 ton, tumbuh 16%. Sementara di Maluku dan Papua, konsumsi
semen mencapai 512.975 ton atau mengalami pertumbuhan 40% dibanding periode
yang sama tahun lalu. Total pasar di Kawasan Indonesia Timur (termasuk pulau
Sulawesi) mencapai 3.285.256 ton hingga bulan Mei 2012 atau tumbuh sekitar 23%.
Semen
Tonasa sendiri pada periode tersebut membukukan penjualan di pasar domestik
sebesar 1.671.265 juta ton, mencatat pertumbuhan sebesar 13% dibanding periode
yang sama tahun lalu. Dengan capaian itu, Semen Tonasa menguasai setengah pasar
semen di Kawasan Timur Indonesia.
Dengan
permintaan semen yang tumbuh lebih tinggi dibanding Pulau Jawa dan Sumatera,
peluang Semen Tonasa untuk terus memperbesar penguasaan pasar sangat terbuka
lebar. Semen Gresik mendorong dan memberi keleluasaan kepada Semen Tonasa untuk
menguasai wilayah Indonesia Timur. Bahkan, Semen Tonasa juga ikut menggarap
pasar Bali. Dengan distribusi yang efektif, sinergi antar perusahaan di Semen
Gresik Group semakin meningkat.
Pesatnya
pembangunan fisik di Indonesia Timur, membuat PT. Semen Tonasa terus berbenah.
Salah satunya meningkatkan kualitas produk demi memenuhi tuntutan konsumen.
Perlu diketahui bahwa semua produk PT. Semen Tonasa telah lulus uji SNI, bahkan
semua jenis produk PT. Semen Tonasa memiliki
kualitas diatas persyaratan SNI. Persyaratan tersebut antara lain, dalam
hal kandungan MgO, pemuaian, dan kuat tekan. Untuk menjamin mutu dari produk,
manajemen PT. Semen Tonasa menerapkan kebijakan seperti, pemilihan jenis bahan
baku yang baik yaitu bahan pozzolan, trass dan fly ash. Pemilihan jenis batukapur(limestone) tertentu dan membatasi
presentase dolomite (batukapur dengan MgO tinggi). Manajemen produksi selalu
mengupdate teknologi proses sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada,
seperti proses quality control automatic sampling, quality control by X ray
(QCX) on line dengan peralatan produksi, raw material stockpile control dengan
Geoscan system, pengendalian operasi peralatan yang tersentral dari central
room dengan CDS system.
Selain
peningkatan kualitas produk secara langsung, perusahaan industri semen terbesar
di Kawasan Timur Indonesia ini juga rutin menggelar sosialisasi dan edukasi
perlakuan baik terhadap produk yang diikuti para pekerja bongkat muat semen zak
dan jumbo bag. pihak Perusahaan terus memaksimalkan bentuk pelayanan bukan
hanya dalam kualitas produk yang ada, tapi juga dari segi kemasan dan tampilan
barang. Adanya kerusakan produk dan kemasan menjadi salah satu masalah yang
berupaya diantisipasi demi menunjukkan perhatian perusahaan terhadap pelanggan.
Salah satu contohnya, dalam penggunaan kantong kemasan semen, telah dilakukan
pengujian untuk menjamin kualitas semen agar tetap awet, bahkan semen yang
dijatuhkan ke lantai atau ke dalam mobil pun harus sesuai aturan yang berlaku.
Produk
semen yang telah dihasilkan PT. Semen Tonasa terdiri dari beberapa jenis dan
digolongkan sesuai dengan karakteristik penggunaannya yaitu ada semen yang
diciptakan untuk bangunan, jembatan, jalan, pelabuhan dan untuk karakteristik
dari lingkungan korosif dan lainnya. Tentunya setiap kondisi lingkungan dan
bangunan membutuhkan karakteristik hasil penggunaan semen yang berbeda. PT.
Semen Tonasa telah memproduksi tiga macam semen yaitu Semen Protland Tipe I
atau biasa disebut Ordinary Portland Cement ( OPC ) yang dikemas dalam 50 kg,
Composite Pozzolan Cement ( PCC ), dan Portland Pozzolan Cement (PPC) yang
dikemas dalam kantong 40 & 50 kg. Bukan hanya itu, baik semen tipe Ordinary
Portland Cement atau Portland Pozzolan Cement juga dijual dalam bentuk curah
dan ukuran jumbo
dengan berat 1 ton
& 1,5 ton. Seluruh produk yang telah dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa dan
dipasarkan di berbagai negara
di dunia tentu dijamin mutunya oleh para pelanggannya baik yang
dikemas dalam kantong tulisan Hitam - Hitam, kantong tulisan Hitam - Merah,
jumbo maupun dalam bentuk curah.
Dengan
keunggulan produksi semen yang dihasilkan dan telah dipercaya oleh seluruh
penggunanya, apalagi ditambah dengan adanya kepeduliaan yang ditunjukkan PT.
Semen Tonasa baik kepada warga Pangkep itu sendiri maupun diluar daerah Pangkep, PT. Semen Tonasa patut mendapatkan
penghargaan. Terbukti dengan hadirnya beberapa penghargaan yang diperoleh PT.
Semen Tonasa seperti The Best Innovation Kategori Sistem Manajemen pada penganugerahan SGG
Award on Innovation di Surabaya , penghargaan Master
Brand. Meraih medali
Emas pada Konvensi Internasional GKM Asia Pasific Quality Organization (APQO)
di Singapore-Thailand, peringkat ke 2 Kategori Perusahaan Besar Barang SNI
Award 2011, Peringkat
Early Improvement (Score 400) pada Indonesian Quality Award Based on Malcolm
Baldrige Criteria. Indonesian Quality Awards (IQA) yang mengadopsi Malcolm
Baldridge Criteria for Performance Excellence, meraih 4 medali emas dan 3 medali perak untuk GKM &
SS pada Konvensi Mutu Nasional di Makassar dan Balikpapan dan The
Best Innovation Kategori Teknologi & Proses Produksi. Sungguh luar
biasa penghargaan yang telah diperoleh PT. Semen Tonasa sebagai perusahaan
terkemuka dan terbesar di Kawasan Indonesia Timur. Penghargaan ini sesuai
dengan komitmen PT. Semen Tonasa untuk selalu senantiasa meningkatkan nilai –
nilai perusahaan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
PT. Semen Tonasa
sebagai perusahaan BUMN yang sudah setengah abad telah menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi
Selatan ini akan terus berusaha mempertahankan posisinya yang terdepan dan
terbesar dalam industri semen di Kawasan Timur Indonesia, juga semakin berperan
dalam pembangunan infrastruktur berkualitas di KTI. PT Semen Indonesia di masa
datang akan menghadapi tantangan, namun pasti akan mampu mengatasinya dengan
komitmen perusahaan dan kepercayaan konsumen.